Kewirausahaan sering dipandang semata-mata dari sisi keuntungan finansial. Namun, ada model usaha lain yang mulai berkembang pesat, yaitu kewirausahaan sosial. Model ini tidak hanya mencari profit, tetapi juga menghadirkan manfaat sosial yang nyata.
Di era digital, peluang kewirausahaan sosial semakin terbuka lebar. Contohnya, platform e-commerce yang memasarkan produk UMKM desa, aplikasi edukasi untuk siswa daerah terpencil, atau layanan keuangan mikro berbasis aplikasi. Semua ini menunjukkan bahwa bisnis tidak harus “besar” untuk berdampak luas, melainkan tepat sasaran dan berorientasi solusi.
Menurut saya, Indonesia memiliki modal besar untuk mengembangkan ide usaha berbasis sosial: jumlah penduduk yang besar, keragaman budaya, dan masalah sosial yang kompleks — yang semuanya bisa diubah menjadi peluang. Tantangannya terletak pada bagaimana kita menumbuhkan entrepreneur mindset yang bukan hanya mengejar cuan, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat.
Kewirausahaan sosial bisa menjadi salah satu jalan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, sambil membuka lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat.