Di tengah kesibukan aktivitas formal sebagai pemimpin organisasi, saya selalu berusaha menyisihkan waktu untuk kegiatan yang bisa menyeimbangkan pikiran dan tubuh. Salah satu aktivitas yang saya tekuni adalah panahan.
Bagi sebagian orang, panahan mungkin sekadar olahraga, tetapi bagi saya panahan adalah ruang hening. Saat menarik busur, saya belajar untuk benar-benar hadir: fokus pada nafas, arah, dan tujuan. Tidak ada ruang untuk tergesa-gesa, tidak ada ruang untuk pikiran yang bercabang. Hanya ada saya, busur, dan target di depan mata.
Olahraga ini juga mengajarkan banyak nilai hidup. Panah tidak akan pernah melesat tanpa tarikan ke belakang — sama halnya dengan hidup, terkadang kita perlu “mundur sejenak” agar bisa melesat lebih jauh. Fokus pada target juga menjadi refleksi bahwa dalam hidup maupun pekerjaan, tujuan yang jelas akan memandu setiap langkah kita.
Selain panahan, saya juga menikmati kegiatan sosial dan olahraga lain. Semua aktivitas ini memberi keseimbangan: dari sisi fisik, mental, hingga spiritual. Dan saya percaya, keseimbangan inilah yang membuat seseorang bisa menjalani tanggung jawab besar dengan lebih tenang dan efektif.
